LIMAINDO- Setelah perjuangan melawan segala godaan selama Ramadan, kini tibalah hari kemenangan. Sama Seperti tahun sebelumnya Idul Fitri 1437 hijriah selalu menjadi momen istimewa.
Karena pada saat inilah banyak masyarakat yang mudik ke kampung halaman guna lebaran bersama sanak famili. Ada banyak cerita yang
bisa disampaikan kala berjumpa saudara atau teman dari perantauan.
Selain bertemu karib kerabat, Idul Fitri tidak bisa terlepas dari banyak tradisi yang menyertainya. Berikut yang Limaindo rangkum hal-hal yang senantiasa ada Saat perayaan Idul Fitri di Indonesia.
SALAM TEMPEL
Entah dari mana asal muasalnya. Tiap Idul Fitri bagi mereka yang bekerja dirantau orang acap kali pulang dengan membawa beberapa lembar rupiah untuk dibagikan kepada anak-anak dari saudara atau tetangga dekat.
Hal ini pula yang membuat anak-anak setelah shalat Id bersemangat untuk menyalami om atau tantenya. Tentu dengan harapan ada salam tempel. Yang bisa dijajankan beli minuman soda atau mainan kece bahkan pistol-pistolan. Biasanya juga, sehabis dapat salam tempel para bocah lomba-lombaan paling banyak dapat duitnya. Kamu pasti pernah ngerasainkan? Jujur aja :)
MAKANAN ENAK MELIMPAH
Karena sebulan penuh menahan diri, Hari Raya Idul Fitri Biasanya tidak afdol tanpa panganan lezat dan nikmat yang disajikan buat tamu yang datang.
Ada yang pesan atau masak sendiri lontong, ketupat, soto, miso, opor ayam, dan sebagainya. Semuanya sebagai bentuk syukur dan luapan rasa bahagia nisa berkumpul dengan saudara yang sudah lama tidak bersua. Tetapi perlu diingat juga, makan makanan berlebihan bisa bikin sakit misalnya gangguan pencernaan akibat makan yang tidak teratur.
RAME-RAME KE RUMAH GURU
Selain mengunjungi orangtua atau saudara, momen Idul Fitri atau hari kemenangan ini dijadikan sebagai hari rame-rame ke rumah guru. Memang belakangan ini sedang hangat dibahas soal banyak guru yang dilaporkan ke polisi akibat memberikan sanksi kepada muridnya.
Namun meski begitu masih banyak murid yang merasa bahwa guru ialah sosok yang berarti. Sebagai pengganti orangtua di sekolah, menjadi seorang guru dengan beban berat mendidik bukanlah tugas yang mudah. Maka itu jangan heran rumah-rumah guru selalu dikunjungi mantan murid hanya untuk bersilaturrahmi dan memohon maaf. Karena tugas seorang guru itu mulia. Selain sama orangtua di rumah, jangan durhaka sama guru ya.
BANJIR PERTANYAAN 'KAPAN?'
Nah, ini dia. Sebaiknya sebelum mudik kita sudah punya persiapan. Siap-siap buat APA? Tentu, untuk menjawab ramainya pertanyaan 'Kapan?'
Entah kenapa pertanyaan 'Kapan?' Tidak pernah absen setiap kali lebaran berulang. Nah misal kalau masih mahasiswa pertanyaannya "Kapan Lulus?" Kalau sudah lulus "Kapan kerja?"
Kalau sudah kerja, "Kapan Nikah?" Kalau sudah nikah, "Kapan punya anak?" Kalau sudah punya anak, "Kapan nambah Adek?" Kalau anaknya sudah setengah lusin, "Kapan nambah istri?" Nah, begitu terus 'kapan, kapan, kapan, kapan, kapan..." sampai lebaran tahun depan. Ngeselinkan. Jadi harus prepare sedari diri guys.
PERGI REKREASI
Ini yang ke lima. Pulang ke kampung halaman alias mudik sudah, bermaaf-maafan sudah, bagi-bagi salam tempel sudah, makan makanan lezat seperti ketupat juga sudah gak muat lagi di perut. Nah, sebagai penutup jelang kembali ke aktivitas semula, rekreasi adalah kegiatan yang paling ditunggu.
Bagi yang lebaran di suasana desa jauh dari hinggar bingar perkotaan tentu punya daya tarik sendiri. Seperti pergi menghabiskan waktu melihat panorama alam, atau berburu kuliner tempatan menjadi agenda yang paling ditunggu. Membuat pusat rekreasi penuh dan padat pelancong.
Apalagi dengan menghabiskan waktu libur lebaran bisa berfoto-foto. Sambil menyelam minum air, mudik sekaligus rekreasi dengan mengabadikan momen berharga dengan gadget yang semakin canggih. Bisa diupload ke media sosial Seperti Facebook, path, twitter, Instagram, dan sebagainya.
Yang tinggal di perkotaan juga rekreasi belanja di pusat perbelanjaan. Tetapi perlu diingat, merayakan lebaran seperlunya saja. Jangan sampai terjebak pada pemborosan. Karena kita tidak pernah tahu, kebutuhan yang dibutuhkan nanti setelah lebaran. Lebih baik sedia payung sebelum hujankan?
Sekian dulu rangkumannya. Limaindo mengucapkan Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Mohon maaf lahir dan batin. Semoga amal di bulan Ramadan di terima di sisi Nya dan di hari yang Fitri ini kita menjadi orang yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar