LIMAINDO- Pekan ini para pengemar film superhero di Indonesia sedang kegirangan. Apalagi kalau bukan tentang movie terbaru 2016, Batman vs Superman: Dawn of Justice.
Seteru antar dua superhero. Yang satu sama lain memiliki pengemarnya fanatik tersendiri tentu mengundang atmosfir tersendiri dikalangan pecinta Superhero DC comic. Dalam film yang tayang 23 Maret 2016 lalu, Superman yang berasal dari Planet Kriyton diperankan Henry Cavill berhadapan dengan Batman yang dilakonkan oleh Ben Affleck.
Dalam debutnya, masing-masing aktor Hollywood tersebut memperagakan akting yang memukau. Membuat para penonton tidak berkutik dan hanya bisa mengikuti alur film superhero terbaik garapan sutradara Zack Snyder. Walau diatas kertas manusia super lebih unggul. Namun tetap saja para pengemar masing-masing superhero menanti seperti apa dan bagaimana Batman si manusia kelelawar menandingi Superman.
Namun yang perlu menjadi catatan, meski film Batman vs Superman bertema superhero, namun ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan orangtua mengajak serta anaknya untuk ke bioskop kesayangan holiday 88 atau XXI.
Berikut Lima hal versi limaindo yang membuat Batman vs Superman: Dawn of Justice tidak cocok untuk anak-anak
Rating Dewasa (17+)
Film produksi Warner Bros Pictures hasil besutan sutradara Zack Snyder memiliki rating D 17+. Artinya rumah produksi telah memperingatkan bahwa film yang dibintangi actor Amy Adams, Ben Affleck, Henry Cavill bukan konsumsi anak-anak. Pertimbangannya tentu saja dari materi film yang disajikan.
Kental Unsur Kekerasan
Pertimbangan lainnya yang membuat film Batman vs Superman bukan untuk anak-anak ialah adanya unsur-unsur kekerasan. Sudah terbayang bahwa duel dua superhero DC Comics ini akan banyak memberikan jalan cerita pembuktian siapa yang paling kuat.
Sebab itu selama durasi 150 menit disajikan banyak adegan brutal. Seperti perkelahian, tabrakan, serta adegan mendorong seseorang dari ketinggian gedung. Lalu ada pula Batman yang menghantam kepala Superman dengan batu. Adegan ini sangat tidak cocok bagi anak-anak yang masih dalam tahap meniru.
Sehingga tanpa didampingi dan penjelasan orangtua, dikhawatirkan anak-anak akan meniru dan mempraktekkan adegan kekerasan yang dilihatnya dengan kawan mainnya. Sangat berbahaya bukan?
Temanya Terlalu Berat
Disadari atau tidak, belakangan target penonton film-film superhero sepertinya telah bergeser. Dari yang mulanya bertema sederhana pahlawan penumpas kejahatan. Kini bergeser dengan alur yang lebih berat yang lebih cocok dinikmati pengemarnya yang semakin dewasa.
Termasuk film Batman vs Superman ini. Bahkan sejak awal cerita, penonton dihadapkan perang prinsip soal apakah pahlawan itu dibutuhkan atau tidak. Belum lagi motif Batman untuk mengalahkan bahkan membunuh Superman dengan alasan manusia super ini bisa menjadi ancaman bagi seluruh umat manusia. Terus bagaimana media membentuk opini masyarakat Amerika, bahwa Superman telah menghancurkan tatanan religi. Anak-anak pasti enggak akan ngerti soal beginian.
Senjata Dimana-mana
Dari awal hingga akhir, Batman vs Superman tidak sepi dari adegan dengan mamakai senjata. Bahkan dalam film ini akan diramaikan dengan pertarungan adegan senjata api, pedang, dan pisau. Khawatirnya nanti saat anak usai menonton film ini lalu melihat ada polisi mengejar perampok, yang membawa senjata seperti itu malah didekati bukannya lari. Karena dikira seperti film-film superhero. Kan sangat berbahaya, terutama sedang musim teror begini.
Unsur Sensualitas
Yah, namanya film barat. Tentu tidak jauh-jauh dengan sosok wanita cantik. Hanya saja film Batman vs Superman: Dawn of Justice tidak bebas dari unsur-unsur sensualitas. Seperti mulai dari adegan ciuman, hingga pakaian seksi bahkan cenderung terbuka si Wonder Woman dan bila tidak dijelaskan si anak bisa salah paham.
Tapi tetap saja secara keseluruhan, film ini memang seru. Kembali kepada para orang tua apakah mengizinkan anaknya menonton serial ini. Atau lebih baik membelikan berbagai aksesoris para superhero tersebut atau memilih film lain yang lebih cocok untuk usia mereka, Kungfu Panda 3 misalnya.
Komentar
Posting Komentar